Sabtu, 28 Agustus 2010

Mostly

Hampir saja....aku melakukan satu kesalahan
untung saja, aku dapat mengontrol emosi ku kembali
Ya Allah.....terima kasih karena Engkau telah menguatkan diri ku kembali
saat aku tidak kuat menerima kenyataan

Ya Allah apakah aku masih mencintainya?
Ya Allah aku mohon kepadaMu
Tolong jauhkan prasangka ini dari dalam hati ku
Aku enggak mau terjadi satu masalah besar lagi dalam hidup ku
Aku tidak mau timbul satu memory yang tidak aku harapkan lagi
aku tidak mau ada banyak kenangan buruk dalam hidup ku

Sudah cukup banyak memory-memory buruk yang ada dalam hidup ku
karena aku tidak bisa banyak mengontrol emosi ku
aku tidak ingin itu bertambah
selama ini, aku memory buruk itu telah menjadi teroma tersendiri
aku tidak mau itu bertambah banyak

Bantulah hambaMu ini untuk mengontrol segala tindakan, segala perbuatan
segala emosi yang ada di dalam hati. supaya aku dapat bertindak sesuai dengan apa yang seharusnya. aku tidak pingin salah mengambil tindakan lagi
yang mungkin saja, membuat satu memory buruk lagi dalam hidup ku.
aku akan belajar-belajar dan terus belajar untuk dapat mengontrol emosi dan mengontrol segala tindakan dan perbuatan.

Tapi aku tidak dapat berbuat banyak, kalau Engkau tidak membantu ku Ya Allah.......
aku akan terus belajar, belajar dan belajar. Tapi aku hanya manusia biasa. maafkan aku.....kalau selama ini aku terus saja tidak dapat mengontrol emosi ku.

Selasa, 24 Agustus 2010

terlalu banyak kata-kata yang tersimpan di dalam benak ku. sampai-sampai aku bingung mengungkapkannya dengan apa. kadang aku tidak bisa mengeluarkannya dengan lisan tetapi aku bisa mengungkapkannya dengan tulisan, tapi dengan tulisan. orang kadang kalah salah mengerti saat aku menulisnya.

kalau aku ingat-ingat, orang terdekatku waktu SMA pernah membuatkan ku sebuah puisi, disaat aku sedang marah padanya. dia bilang. bahwa diam nya tak bermakana, tapi diam ku penuh tanya, penuh makna. itulah salah satu kutipan puisinya untuk ku. saat itu aku sadar, kalau aku adalah perempuan yang penuh tanda tanya, penuh misteri, terlalu banyak pertanyaan yang muncul di dalam benak ku tentang apa yang sedang aku jalani sekarang.

aku sadar aku terlalu ceroboh dalam mengambil tindakan. aku selalu tidak berpikiran panjang, yang ujungnya mungkin akan menyakiti hati ku.

masalah cinta contohnya. aku sudah mengambil keputusan yang salah, sehingga aku kehilangan orang yang sangat sayang, peduli dan mengerti apa yang terjadi dalam hidup ku. tapi karena masalah kecil, aku melepaskanya. inilah aku penuh dengan kecerobohan

diluar aku berusaha tegap, terseyum, bergembira dengan teman-temen aku. tetapi hati ini penuh kehampaan, penuh dengan rasa tanya yang kunjung tidak ada jawaban yang kutemukan seiring dengan perjalanan hidup ku.

aku berharap ada seseorang yang melihat ku dengan seutuhnya tanpa mengharapkan lebih dari apa yang aku punya. aku pingin seseorang yang dulu aku temui di dalam kehidupan ku. tapi penantian ku mungkin sudah sangat lama. 3 tahun. ya 3 tahun. aku mencari. dan terus mencari. agar aku tidak salah mengatur langkah ku ke depan.

dapatkah?

Minggu, 15 Agustus 2010

Fiksi

aku membuka mata dan terbangun dipagi buta
ketika aku membuka jendela kamar
aku melihat butiran salju turun dari atas atap rumah ku yang turun ke berenda kamar ku
ya!!! ini adalah musim dingin. musim dingin yang selalu aku rindukan. musim dingin yang selalu aku puja. musim dingin yang selalu aku cintai bersamanya. "bersamanya"?

ya, dulu tepat 1 tahun yang lalu, dimusim yang sama. aku berpisah dengan seseorang yang aku sayang. dia pergi untuk selama-lamanya. meninggalkan aku dan butiran salju yang ada di dalam hati ini. selama 6 tahun aku bersamanya. hampir setiap musim dingin aku selalu berjalan mengelilingi taman kota memandangi anak-anak yang sedang membuat boneka salju. kami juga sering ikut bersama anak-anak itu untuk ikut membuat boneka salju.

tapi akhirnya kami hanya merusak boneka salju anak-anak itu. sampai akhirnya kami diusir dari kelompok anak-anak itu. tapi kami senang, senang karena kami dapat selalu menikmati salju-salju ini berdua. selain itu kami juga sering duduk di kafetaria dekat perumahan kami. pemilik kafetaria itu sangat mengenal kami. kadang kami diberikan dua cangkir kopi kesukaan kami, gratis. dan kami menyukainya.

tersadarkan akan mimpi ku, ternyata dia sudah tidak ada. hari pertama musim dingin ini. aku langsung bergegas pergi dari kamar ku. dengan menaiki sepeda coklat pemberiannya. aku pergi ketaman. berharap ini semua hanya mimpi. Berharap aku dapat memeluk erat tubuhnya kembali, agar aku bisa merasakan hangatnya tubuhnya

beberapa jam kemudian, aku terbangun. dan berada dikamar ku kembali. aku kembali bergegas kembali ke taman. tapi saat aku membuka pintu rumah.

"Net! Stop!!!"
"Dad......mengerti. mengertilah.....please.....please......" aku memohon kepada ayah ku agar aku dapat pergi ke taman itu lagi. aku menangis, aku menjerit. tapi ayah ku tetap tidak membolehkan ku pergi
"Net, kamu sakit!" ayah ku membentak ku aku terdiam. dan aku tambah menangis dan meringkuk di depan pintu rumah.
"honey.........stand up......." ayah ku mulai menggendongku dan membaringkan ku ke tempat tidur.

saat ayah ku pergi dari kamar, aku hanya berbaring dan memandangi jendela kamar ku.
rupanya hujan salju turun lebih deras. aku tidak tau, apa yang aku pikirkan. aku spontan loncat dari balkon kamar ku, tanpa menggunakan baju hangat. aku pergi ke rumahnya
didepan rumahnya, aku hanya melihat kegelapan. rumah itu tampak tidak terurus. aku memutuskan untuk masuk kedalam rumah itu, syukurlah ternyata pintu belakang rumah itu tidak tercunci, masih sama ketika aku mengendap-ngendap masuk ke dalam rumahnya dan tidur berdua dengannya di dalam kamar

ketika aku masuk. yang kutemukan hanya debu. aku menaiki tangga rumahnya. kemudian aku masuk ke dalam kamar, yang dulu sering aku masuki. tetapi yang tertinggal hanyalah debu dan kotoran saja. aku duduk di sofa kecil miliknya dulu, ternyata sofa ini tidak dia bawa. sofa merah yang sering aku tiduri dulu. tetapi sekarang tidak. aku meringkuk kedinginan. aku mendapati kaki kuku ku sudah mulai membiru, kedua kaki, serta tangan ku sudah tidak dapat aku rasakan. aku merasakan mati rasa.

tapi itu tidak penting. aku tetap berbaring di sofa itu, dan meratapi seluruh bagian kamarnya dulu,yang dulu penuh dengan kecerian, penuh dengan cerita-cerita roman eropa yang sangat di gemari. dan membuatku terpengaruh untuk menyukai kisah-kisah roman eropa. tapi......semua itu tidak penting lagi.

"kamar ini, kamar ini penuh dengan kenangan kita,kenangan yang dulu pernah kita buat. ingatkah kau, saat pertama kali aku datang ke kota ini, kau langsung mengajak kenalan, padahal saat itu aku belum pasif berbahasa inggris. tapi kau terus mengajak ku bercerita. setiap hari kau mengajak ku berjalan-jalan mengelilingi perumahan dan taman, mengajak ku bermain dengan anak-anak kecil di taman, mengajak ku minum kopi di kedai. masih ingat kah kau, terhadap kenangan ini?"

"MASIH INGATKAH!!!!!!!!!!!!!!!" aku berteriak sekencang mungkin. aku mendapati sebuah surat, yang terselip di belakang sofa.

aku kaget melihat tulisan nama ku, di depan surat itu "dear Neta...."

"Malheureusement, lorsque vous lirez cette lettre, peut-être je n'étais pas là dans cette ville, je suis désolé si je n'ai pas dit au revoir à vous. Je sais que j'avais tort. mais s'il vous plaît pardonnez-moi. J'ai volontairement écrit cette lettre à usage de la langue française, parce que je sais que vous aimez la langue française, mais vous êtes paresseux pour apprendre, alors j'ai délibérément écrit cette lettre, afin que vous puissiez apprendre. maintenant vous savez ce que je suis en ville. Pouvez-vous venir après moi, ici, à l'endroit où je suis maintenant?

apabila kamu tidak tau, kau pergilah ke kedai Mr. Pram. dia yang membantu menuliskan surat ini. pasti dia mau mengartikan surat ini. sekali lagi aku minta maaf Neta ku sayang"

Setalah mendapatkan surat ini. aku pergi ke kedai Mr. Pram. tapi karena ini, hari pertama musim salju tiba dan badai salju turun,kedai Mr.Pram tidak buka. aku bingung, harus kemana lagi, aku meminta bantuan. akhirnya aku pergi ke salah satu rumah teman ku yang pintar berbahasa prancis. namanya Clara. saat aku tiba di depan rumahnya. Clara mendapati ku sangat pucat.

"hangat......"
"Net......are you okey?" aku tersadarkan oleh suara Clara yang lemah lembut.
aku bangun dari pingsan ku yang panjang, rupanya Clara sudah mengetahui maksud aku datang kerumahnya. Clara mendapati surat yang dikirim dia. dan Clara langsung menceritakan isi surat itu. aku langsung menangis mendengar perkataan Clara soal surat itu.
"are you really to go France for Daniel?"

aku terdiam dan hanya menangis.........

(continued.........)


Ketakutan

Ketakutan ku datang saat aku sedang sendiri
katakutan itu datang karena aku sudah mulai tidak mempercayai adanya cinta
disaat seperti inilah tiba-tiba aku merasakan jatuh cinta
jatuh cinta yang sebenarnya tidak ingin aku rasakan
bukan dimasa yang sekarang

Tapi aku mencoba menepisi ketakutan itu.
ketakutan yang datang dari dalam diri ku sendiri
aku mencoba menjalani hidup ini apa adanya
tidak aku lebihkan dan tidak aku kurangi

aku jalani dengan apa adanya
aku berusaha tidak memikirkan untuk jatuh cinta lagi
sekarang aku cuma ingin menunggu seseorang untuk mencintaiku apa adanya
apa adanya aku
menerima segala kekurangan ku
dari fisik hingga sifat ku
aku tidak mau mencintai seseorang yang terlalu berlebih
aku ingin mencintai seseorang
disaat orang itu juga mencintai ku
aku sekarang tidak akan mencintai seseorang terlebih dahulu
biarkan orang itu datang dan mengerti aku apa adanya
dan aku juga bisa mengerti dia apa adanya

Umurku sekarang sudah menginjak 20 tahun. dan tahun depan aku sudah menginjak 21 tahun
pacaran ala SMP atau SMA bukanlah pilihan ku lagi,
aku memang mencari pacar
tapi bukan pacar mainan
aku mencari seseorang yang aku harap kelak dapat ku perkenalkan kepada kedua orang tua ku dan kakak ku. dan disaat aku memperkenalkan dia, seluruh keluarga besarku dapat menerimanya dan merestui hubungan yang ada, hingga aku menikah nanti

kalau ini terlalu jauh, aku rasa tidak. aku tidak mau main-main. biarkanlah aku tidak mempunyai pasangan. aku rasa aku orang yang pemilih. pemilih karena aku tidak mau pacaran yang hanya ingin dipuja-puja. tapi tidak mempunyai masa depan.
aku menginginkan masa depan yang cerah
jadi, aku lebih baik menyendiri lama. dan memilih pasangan ku yang baik
ketimbang mendapatkannya sekarang tapi menyesal dikemudian hari.

Selasa, 10 Agustus 2010

jaga dia Tuhan

tetasan air mata yang mengalir
tak kan bisa membuat mu kembali pada ku lagi
apapun yang ku perbuat
tidak akan membuat mu merubah pikiran untuk
melepaskan diri dari pelukan ku

aku sadar betapa bodohnya diri ku
betapa bodohnya aku mencintaimu
sampa-sampai aku tidak rela
kau pergi dari pelukan ku

tentunya ini yang kita tidak inginkan bukan
apa ini yang kau inginkan
seberapa besar aku menahan mu
tidak akan merubah kau pergi dari sisi ku

malam ini aku bermimpi
tentang semua rencana hidup kita
tentang bagaimana kita merangkainya
tapi semua itu tidak bearti lagi
aku tidak tau harus bagaimana
agar Dia mengerti akan kita bedua

kamu sudah melakukan berbagai cara untuk mempertahankan
tapi kita tetap terpisah oleh banyak hal

Tuhan, bisakah Kau kembalikan dia padaku
kembalikan dia kepelukan ku
agar aku bisa memeluknya
memeluknya dengan erat

Tuhan, tolong kembalikan dia padaku sekali lagi
aku berjanji akan menjaga dengan sekuat tenaga
aku tidak akan menyakiti hatinya lagi
aku berjanji

tapi....semua do'a ku tentunya tidak akan mengembalikan mu
aku hanya bisa berdoa agar kau selalu terseyum di atas sana
dan berdoa agar aku bisa merelakan mu
untuk selama-lamanya

Write a New Note deraian air mata

begini kah rasa sakit nya Ya Tuhan?

aku baru tau, aku baru menyadarinya

mencintai orang yang salah
mencintai milik orang lain

aku orang jahat Tuhan
hukum lah aku
aku sama saja sepertinya
aku tidak pantas mendapatkan dia

Tuhan apa kau, memberikan cobaan ini
karena Engkau tau, hamba mu ini sudah terbiasa dan kuat menghadapi semua ini

apakah aku sekut itu Tuhan?
Ya Tuhan maafkan hambamu ini
aku telah berdosa karena selalu mengeluh tentang masalah ini
tapi aku sudah tidak tahan lagi

rasanya pingin berteriak
berteriak sekuat tenaga
bahwa aku tak suka kondisi yang seperti ini

mencintai milik orang lain

apakah aku harus mengurai air mata ini lagi?
agar masalah ini tidak datang kembali

tapi meskipun aku sudah mengurai air mata
masalah ini terus menghantui ku.

salah ku apa Tuhan
sejahat itu kah aku
sampai-sampai hamba tidak berhak menerima sesuatu yang hamba inginkan

kalau ini jawaban dari masalah ini adalah waktu
aku sudah menerima banyak waktu
waktu yang terlampau banyak
sampai akhirnya aku bosan
bosan dengan kesendirian ini